Minggu, 23 Mei 2010

Teknologi Informasi Komunikasi

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.

Awal Mula Perseteruan The Jakmania vs Viking

Seperti yang kita ketahui bersama,mungkin sering mendengar nama The Jakmania (supporter Persija Jakarta) dan Viking (supporter Persib).Banyak yang bertanya-tanya awal mula sebab kenapa kedua supporter tersebut saling bersitegang.Sebenarnya sudah sejak lama mereka bersua, baik kedua suporter maupun kedua tim papan atas tersebut.Tidak jarang keduanya saling bentrok baik didalam maupun didalam stadion.Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan perhelatan Liga Indonesia 6. Dulu, tepatnya pada putaran 1 saya melihat ada sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Mereka terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib,karena Viking belum terlalu eksis. Meski supporter Persib tersebut sempat nyaris terjadi gesekan dengan The Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru suporter Persib bergerak ke arah The Jakmania tuk berjabat tangan. Saya inget banget yel mereka waktu itu : “ABCD… Anak Bandung Cinta Damai”. Setelah selesai pertandingan, suporter Persib juga didampingi The Jakmania menuju bus mereka. The Jakmania mengikuti dengan mengumandangkan lagu Halo Halo Bandung.

Penyambutan para The Jakmania di Jakarta itu membuat Viking berniat untuk mengundang datang ke Bandung saat putaran 2 dikandang mereka. Dialog berlangsung lancar karena Pengurus The Jakmania pergi ke Bandung untuk membuat kaos. Karena itu jugalah Viking menyatakan keinginannya tuk mengundang dan menyambut The Jakmania di Bandung meski mereka sendiri masih khawatir dengan sikap oknum-oknum bobotoh yang lain.
Yang saya tahu,waktu itu The Jakmania memang belum sebesar sekarang. Yang nonton di stadion Pelita Sanggraha Lebak bulus saja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Setelah pengurus menyatakan bahwa pada pertandingan melawan Persib di bandung,para The Jakmania boleh datang dan masuk kedalam stadion Siliwangi Bandung.Ternyata tak disangka, Jumlah anggota The Jak yg tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin aja gimana riweuhnya mencari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya kami baru berangkat jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan kendala pecah ban. Lalu disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir termasuk saya berangkat dengan 4 bus tambahan.
Keberangkatan kami sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yg diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket pertandingan. Ada laporan bahwa 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar.Akan tetapi Viking menjamin bahwa The Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus.Itu info yang saya dapat dari tim Advance.

Bis pertama tiba di Stadion Siliwangi dengan sambutan meriah. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal saat itu tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin The Jak dengan sikap yang kurang simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta The Jak untuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang melaksanakan sholat ashar dulu atau istirahat setelah perjalanan yang sedikit melelahkan. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Rekan2 kami mendapatkan pukulan disana-sini dengan menggunakan kayu dari oknum Viking. Salah satu anak The Jak tersungkur dan berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini The Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion oleh Polisi.
Setelah menunggu lama,akhirnya saya dan rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak dipenuhi oleh supporter tuan rumah. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo-calo yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Saya sempet coba menenangkan dan cekcok dengan seorang bobotoh yang ngambil syall seorang anak The Jak dengan paksa. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Mereka tidak mau tau kalo Persijatim itu beda dengan Persija. Seingat saya kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut..
Saya lalu mengambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama yang datang duluan dan mengajak mereka tuk bergabung ke rombongan besar. Di situ dari Panpel pertandinagn juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan 3 orang Viking yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.
Ketika rombongan kami hendak pulang, tiba2 kita diserang lagi oleh bobotoh dan Viking yang masih menunggu di luar stadion. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya kami membalas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang dengan dikawal para polisi.
Sampai sekarang pun perseteruan The Jakmania dengan Viking tidak bisa dihilangkan.Dendam mungkin akan terus berlanjut entah sampai kapan.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah KAPANKAH JAKMANIA dan VIKING DAMAI !!!

Jumat, 21 Mei 2010

SALAH SATU YANG TERMAHAL YG DIMILIKI MANUSIA......

Tahukah anda tentang sesuatu yg mahal yg ada dalam diri manusia???
Manusia pada dasarnya memiliki suatu sikap yg amat buruk apabila hal yg termahal dalm dirinya di hina. tapi tahukah anda tentang hal itu??

hal tersebut adalh " HARGA DIRI" . tahukah anda ketika harga diri orang lain sudah merasa di hina , maka otak bawah sadar mereka secara otomatis akan merespon semua bagian tubuh termasuk hat,i untuk menyikapi ap yg telah ia alami, dan semua akan berujung pada dendam, permusuhan dan kekerasan.

ketika anda berinteraksi dengan orang lain, hendaknya anda menjaga harga diri mereka. karena ketika anda menghargai harga diri mereka, maka mereka akan menanamkan dalam otaknya bahwa anda adalh orang yg harus di hargai juga. dengan begitu anda akan diterima oleh semua orang...

mari menghargai harga diri orang lain, agar harga diri kita sendiri tidak turun dan murah....

tetap semangat dalam menjalani hidup....
S E M A N G AT...

( TAHUKAH ANDA HARGA DIRI ITU TIDAK MENDAPATKAN DISKON DAN TIDAK BOLEH DENGAN CICILAN, TAPI IA HARUS DENGAN KETULUSAN DAN KESERIUSAN ANDA DALAM MENAWARNYA.)

Minggu, 09 Mei 2010

Tugas Struktur Data 3

1. Contoh Soal Regresi

CONTOH SOAL :
1. Diketahui suatu penelitian terhadap hubungan antara nilai biaya periklanan dengan tingkat penjualan dari
sebuah koperasi adalah sebagai berikut : (dalam ribuan rupiah)

Biaya periklanan Tingkat Penjualan
50 40
51 46
52 44
53 55
54 49

a.Tentukan persamaan regresinya
b.Berapa besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasinya ?
c. Berapa besarnya kesalahan standar estimasinya ?
d. Dengan tingkat signifikasi 10%, ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa hubungan antara
biaya periklanan dan tingkat penjualan sedikitnya 40%!


Jawab :
a.Menentukan persamaan regresinya

Langkah 1 :
Menentukan variable X dan variable Y. Dalam soal ini variable biaya periklanan merupakan variable X dan tingkat penjualan merupakan variable Y.

Langkah 2 :
Membuat table regresi sederhana
Periklanan (X) Tkt. Penjualan (Y) (X)2
50 40 2500
51 46 2601
52 44 2704
53 55 2809
54 49 2916
260 234 13530

Langkah 3 :
Menentukan koefisien a dan koefisien b
b = n ∑XY – ∑X.∑Y
n ∑X2 – (∑X2)
= 5 (12195) –(260)(234) 5 (13530) – (260)2
= 2,7
a = ∑Y – b ∑X

n= {(234) – 2,7 (260)} / 5
= -93,6

Langkah 4:
a.Menentukan persamaan regresi linier sederhana
Y = a + b (X)
Maka persamaan regresi dalam soal ini adalah :
Y = -93,6 + 2,7 (X)

b. Menentukan besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasi
Koefisien korelasi :

r = n (∑XY) – (∑X) (∑Y)
[ n (∑X2) – (∑X2)]1/2 [ n (∑Y2) – (∑Y)2]1/2
= 5(12195) – (260) (234)
[ 5 (13530) – (260)2] 1/2 [ 5 (11078) – (234)2]1/2
= 0,76

c. Menentukan besarnya kesalahan standar estimasi
Se = √∑Y2 – a ∑Y ¬¬– b ∑XY)n-2
= √( 11078 - (-93,6) (234) – (2,7) (1915))5 -2
= 4,24

d. Pengujian Hipotesis
1. Tentukan Ho dan Ha
Ho : β ≥ 0,4
Ha : β <>
2.Uji hipoteis 1 arah
3. Tingkat signifikan
alpha = 0,1


4.Wilayah kritis t ()
db = n – 2
= 5-2
= 3
t (0,1 ; 3) = 1,638

5.Nilai hitung
Sb = Se / √ ((∑X2) – ((∑X)2 / n)
= 4,24 / √(13530 – (260)2 / 5) = 1,342
t hitung = b – β / Sb
= 2,7 - 0,4 / 1,342 = 1,714


6. Keputusan : terima Ho, tolak Ha

7. Kesimpulan :

Pendapat yang menyatakan bahwa hubungan biaya periklanan dengan tingkat penjualan lebih kecil (<) dari 0,4 adalah benar, dimana biaya mempengaruhi tingkat penjualan sebesar 57.76%
Search